CERITA DARI BALI
Ada yang berbeda di semester 4 kali ini, pasalnya khusus untuk mata kuliah Study Explorasi
diadakan perjalanan karya wisata ke Pulau Dewata. Mengapa pada judul terangkai kata jilid 2, karena ini bukan
kali pertamanya aku ke Bali. Sama seperti empat tahun silam, waktu di Sekolah Menengah Atas (SMA) pun juga
karyawisata ke Bali. Mungkin kali ini yang membedakan adalah karena ada embel-embel status sebagai
mahasiswa. Walaupun namanya karyawisata bukan berarti melalaikan tugas tetap saja ada tugas yang menanti sebagai tugas akhir mata kuliah Study Explorasi.
Hampir satu hari lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tiba
di Bali. Melewati jalur darat dan laut. Terombang-ambing diatas laut dari Pelabuhan Ketapang menuju
Pelabuhan Gilimanuk. Satu hal yang tak aku sukai saat berpergian ke suatu tempat
secara rombongan adalah masalah menunaikan kewajiban lima waktu dan mandi.
Terkadang karena keterbatasan waktu yang mepet, acapkali untuk menunaikan
sholat dilalaikan dan bahkan ditinggalkan. Terlebih lagi waktu sholat Subuh. Seperti halnya kemarin
setibanya di Bali, pertama kali menginjakkan kaki di tanah Bali terlebih dahulu transit di salah satu rumah makan, waktu untuk sholat pun
tergadaikan dengan waktu antri untuk mandi. Dan jikapun ingin mengganti sholat
Subuh, kemungkinan akan ditinggal rombongan bus.
Terkadang juga agak dibuat bimbang dengan pilihan antara pilihan untuk sholat dulu
namun akan mendapat makanan sisa, atau makan dulu namun waktu sholat akan
terlalaikan. Untungnya alhamdulillah kemarin aku halangan jadi sedikit tidak terbebani.
Namun walaupun sedang dalam keadaan kedatangan tamu, bukan berarti dapat sesuka
hati melakukan apapun selama di Bali. Mengingat dalam keadaan tidak suci, perlu
menjaga apapun tingkah laku selama berada di Bali termasuk tidak sembarangan
membuang sesuatu di sembarang tempat.
Destinasi wisata yang ditawarkan Bali cukup banyak dan
beragam. Namun kali ini, objek pertama kali di hari pertama yang dituju adalah Tanah
Lot. Di Tanah Lot kita akan disuguhkan pemandangan laut yang dibatasi karang
yang terjal dan ombak yang lumayan besar. Di Tanah Lot juga kita dapat menemui
ular putih penjaga Tanah Lot. Bagi siapapun yang ingin melihatnya dipersilakan
gratis tanpa dipungut biaya.
Destinasi wisata selanjutnya setelah Tanah Lot adalah
Danau Bedugul dan sekaligus makan siang. Di Danau Bedugul sendiri kita dapat
menyewa perahu untuk menuju Pura Ulun Danu. Berdasarkan legenda tentang asal mula nama Danau Bedugul yang beredar di masyarakat Bali ada yang menarik tentang alat kelamin pria. Maka itulah jangan heran mengapa sampai ada gantungan kunci menyerupai
alat kelamin pria.
Tak sampai di situ saja, destinasi wisata yang belum
tertuju masih banyak. Selesai di Danau Bedugul maka destinasi selanjutnya
adalah menuju outlet Jogger. Siapa yang tak kenal Jogger? Belum lengkap rasanya
jika ke Bali tak membeli oleh-oleh di Jogger. Namun perlu diingat bisa saja
kita mendadak miskin di Jogger. Karena kehilangan berlembar-lembar uang. Terlebih lagi untuk emak-emak yang dasarnya suka kalap. Bisa-bisa kena
struck. Karena untuk tiga potong baju saja bisa untuk membayar kos satu bulan.
Saran aku sih, sebelum meginjakkan kaki di Jogger ada baiknya membuat list atau daftar
berapa baju yang akan dibeli atau membatasi berapa uang yang akan dibelanjakkan di
Jogger.
Destinasi terakhir di hari pertama adalah Pantai Kuta.
Sayangnya kemarin setibanya di Pantai Kuta tidak bisa melihat keindahan
matahari terbenam atau istilah bekennya sunset. Alhasil yang terlihat hanyalah
semburat-semburat jingga di langit.
Senja di Pantai Kuta
Sebelum menuju ke hotel, ada dhahar malam di Krisna. Untuk hari ketiga ada lima destinasi wisata. Destinasi
yang pertama setelah beranjak dari hotel adalah Museum Perjuangan Rakyat Bali.
Berhubung karena ini juga ada tanggungan tugas dari mata kuliah Study
Explorasi, maka ada sebagian mahasiswa yang ikut seminar di ruang Museum
Brajasandi.
Museum Perjuangan
Rakyat Bali
*Ada akunya yang cantik :=))
*Ada akunya yang cantik :=))
Setelah itu menuju pertujukkan Tari Barong. Dan
dilanjutkan menuju Dewata. Sama seperti di Jogger, sebelumnya harus membuat
list apa saja yang akan dibeli.
Sekitar pukul 17.30 WIB rombongan Study Explorasi PGSD 2015 bertolak menuju Pantai Jimbaran untuk makan malam di tepi laut dan sekaligus makrab.
Sekitar pukul 17.30 WIB rombongan Study Explorasi PGSD 2015 bertolak menuju Pantai Jimbaran untuk makan malam di tepi laut dan sekaligus makrab.
Makrab di Pantai
Jimbaran
Hari terakhir sebelum pulang, destinasi yang dituju
adalah Pasar Seni Sukowati. Jangan tanya berapa banyak uangku yang hilang
disana. Bagiku uang habis banyak tak apa, asalkan digunakan untuk membelikan
oleh-oleh untuk orang-orang di rumah yang menantikan kepulangan kita dengan selamat.
Dan akhirnya untuk tanggal 25 Mei sekitar pukul 08.00 WIB
akhirnya mendarat dengan selamat di rumah. Dan dijemput oleh mamas tersayang
yang unccchh wkwkwkwkwk.
Semarang, 12 Juli 2017