Wednesday, July 12, 2017

CERITA DARI BALI



CERITA DARI BALI

Ada yang berbeda di semester 4 kali ini, pasalnya khusus untuk mata kuliah Study Explorasi diadakan perjalanan karya wisata ke Pulau Dewata. Mengapa pada judul  terangkai kata jilid 2, karena ini bukan kali pertamanya aku ke Bali. Sama seperti empat tahun silam, waktu di Sekolah Menengah Atas (SMA) pun  juga karyawisata ke Bali. Mungkin kali ini yang membedakan adalah karena ada embel-embel status sebagai mahasiswa. Walaupun namanya karyawisata bukan berarti melalaikan tugas tetap saja ada tugas yang menanti sebagai tugas akhir mata kuliah Study Explorasi. 

Hampir satu hari lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Bali. Melewati jalur darat dan laut. Terombang-ambing diatas laut dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Satu hal yang tak aku sukai saat berpergian ke suatu tempat secara rombongan adalah masalah menunaikan kewajiban lima waktu dan mandi. Terkadang karena keterbatasan waktu yang mepet, acapkali untuk menunaikan sholat dilalaikan dan bahkan ditinggalkan. Terlebih lagi waktu sholat Subuh. Seperti halnya kemarin setibanya di Bali, pertama kali menginjakkan kaki di tanah Bali terlebih dahulu transit di salah satu rumah makan, waktu untuk sholat pun tergadaikan dengan waktu antri untuk mandi. Dan jikapun ingin mengganti sholat Subuh, kemungkinan akan ditinggal rombongan bus. 

Terkadang juga agak dibuat bimbang dengan pilihan  antara pilihan untuk sholat dulu namun akan mendapat makanan sisa, atau makan dulu namun waktu sholat akan terlalaikan. Untungnya alhamdulillah kemarin aku halangan jadi sedikit tidak terbebani. Namun walaupun sedang dalam keadaan kedatangan tamu, bukan berarti dapat sesuka hati melakukan apapun selama di Bali. Mengingat dalam keadaan tidak suci, perlu menjaga apapun tingkah laku selama berada di Bali termasuk tidak sembarangan membuang sesuatu di sembarang tempat.

Destinasi wisata yang ditawarkan Bali cukup banyak dan beragam. Namun kali ini, objek pertama kali di hari pertama yang dituju adalah Tanah Lot. Di Tanah Lot kita akan disuguhkan pemandangan laut yang dibatasi karang yang terjal dan ombak yang lumayan besar. Di Tanah Lot juga kita dapat menemui ular putih penjaga Tanah Lot. Bagi siapapun yang ingin melihatnya dipersilakan gratis tanpa dipungut biaya. 


Destinasi wisata selanjutnya  setelah Tanah Lot adalah Danau Bedugul dan sekaligus makan siang. Di Danau Bedugul sendiri kita dapat menyewa perahu untuk menuju Pura Ulun Danu. Berdasarkan legenda tentang asal mula nama Danau Bedugul yang beredar di masyarakat Bali ada yang menarik tentang alat kelamin pria. Maka itulah jangan heran mengapa sampai ada gantungan kunci menyerupai alat kelamin pria.
Tak sampai di situ saja, destinasi wisata yang belum tertuju masih banyak. Selesai di Danau Bedugul maka destinasi selanjutnya adalah menuju outlet Jogger. Siapa yang tak kenal Jogger? Belum lengkap rasanya jika ke Bali tak membeli oleh-oleh di Jogger. Namun perlu diingat bisa saja kita mendadak miskin di Jogger. Karena kehilangan berlembar-lembar uang. Terlebih lagi untuk emak-emak yang dasarnya suka kalap. Bisa-bisa kena struck. Karena untuk tiga potong baju saja bisa untuk membayar kos satu bulan. Saran aku sih, sebelum meginjakkan kaki di Jogger ada baiknya membuat list atau daftar berapa baju yang akan dibeli atau membatasi berapa uang yang akan dibelanjakkan di Jogger.

Destinasi terakhir di hari pertama adalah Pantai Kuta. Sayangnya kemarin setibanya di Pantai Kuta tidak bisa melihat keindahan matahari terbenam atau istilah bekennya sunset. Alhasil yang terlihat hanyalah semburat-semburat jingga di langit. 

 
Senja di Pantai Kuta

Sebelum menuju ke hotel, ada dhahar malam di Krisna. Untuk hari ketiga ada lima destinasi wisata. Destinasi yang pertama setelah beranjak dari hotel adalah Museum Perjuangan Rakyat Bali. Berhubung karena ini juga ada tanggungan tugas dari mata kuliah Study Explorasi, maka ada sebagian mahasiswa yang ikut seminar di ruang Museum Brajasandi.


Museum Perjuangan Rakyat Bali
*Ada akunya yang cantik :=))

Setelah itu menuju pertujukkan Tari Barong. Dan dilanjutkan menuju Dewata. Sama seperti di Jogger, sebelumnya harus membuat list apa saja yang akan dibeli. 
 Sekitar pukul 17.30 WIB rombongan Study Explorasi PGSD 2015 bertolak menuju Pantai Jimbaran untuk  makan malam di tepi laut dan sekaligus makrab.  

 
Makrab di Pantai Jimbaran

Hari terakhir sebelum pulang, destinasi yang dituju adalah Pasar Seni Sukowati. Jangan tanya berapa banyak uangku yang hilang disana. Bagiku uang habis banyak tak apa, asalkan digunakan untuk membelikan oleh-oleh untuk orang-orang di rumah yang menantikan kepulangan kita dengan selamat.
Dan akhirnya untuk tanggal 25 Mei sekitar pukul 08.00 WIB akhirnya mendarat dengan selamat di rumah. Dan dijemput oleh mamas tersayang yang unccchh wkwkwkwkwk.


Semarang, 12 Juli 2017