Sebagai
kabar yang mengejutkan di bulan November ini, dalam kurun waktu satu bulan
berat badanku naik dratis. Dari yang mulanya jarum penunjuk angka timbangan
stagnan di angka 50, kini beralih ke angka 60. Yups, berat badanku sekarang 60
kg.
Salah
satu faktor penyebab yang membuatku subur makmur adalah kuliner malam setiap
hari. Mulai dari soto, bakso, mie ayam, penyetan, nasi warteg, nasi goreng,
burjo hampir setiap hari jadi andalan menu favorit. Kemarin, akhirnya
kesampaian juga untuk makan di salah satu warung bakso yang sebetulnya udah
lama pingin banget makan di tempat itu. Namun, sekilas kalau dilihat dari
tampilan luarnya emang warungnya terkesan expensive. Kita yang
berpredikat mahasiswa mikir-mikir ulang untuk menginjakkan kaki ke tempat itu.
Namun,
ya itu don’t judge book by cover, kita gak akan tahu sebelum mencobanya
sendiri. Setalah tahu sendiri baru boleh bilang begini begitu. Jadi, kemarin first
try aku boleh kasih nilai delapan. Dari segi rasanya emang enak. Aku
memesan satu porsi bakso. Kuahnya gurih dan baksonya berurat, dan ku bilang
enak.
Tak
hanya bakso, mie ayam juga tersedia di warung tersebut. Untuk harga per
porsinya menurutku hampir-cukup-terjangkau. Harga bakso dan mie ayam kisaran
Rp.17.000,00. Yah memang sedikit agak mahal dibandingkan dengan seporsi bakso
yang ada di sekitar kampus sih. Tapi ya ada harga ada rasa. Untuk minum dan
tambahan toppingnya, menurutku agak mahal. Untuk segelas es teh dibandrol
dengan harga Rp.4.500, dan untuk toppingnya mulai dari harga Rp. 6.000. Aku
memesan seporsi ceker ayam seharga Rp. 6.000., dan seporsi kriuk-kriuk yang harganya
Rp.6.000., juga.
Untuk
warungnya sendiri berada di kawasan jalan Sompok Lama, Semarang Selatan persis
depan warung aneka sambal. Dari segi tempatnya enak buat sekadar makan
ataupun nongkrong sebentar.
Nah,
yang bikin beda dari tempat makan lainnya selama aku menjelajah di kota
Semarang, di warung ini pelayannya memakai bahasa Jawa Krama.
Mumet-mumet deh kalau yang gak tau dan paham bahasa Jawa. Tapi, tenang saja,
pelayannya juga bisa berbahasa Indonesia. Ya, menurutku unik, baru kali ini aku
menemui warung dengan pelayannya yang menggunakan bahasa Jawa.
So,
tempat ini rekomended banget buat pecinta bakso ataupun pecinta kuliner yang
ingin dapet pengalaman baru.
Semoga
bermanfaat.
Demak, 10 November
2018